Rangkaian remote control ultrasonic ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun biasanya rangkaian remote control ini lazimnya digunakan sebagai saklar jarak menengah. Konstruksi rangkaian ini cukup sederhana dan dapat dioperasikan dengan baterai seperti remote pada umumnya.
Rangkaian remote control ultrasonic ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian pemancar dan bagian penerima. Sedangkan frekuensi kerja rangkaian remote control ini berkisar antara 40 kHz. Pada dasarnya rangkaian ini bekerja seperti osilator yang membangkitkan frekuensi tertentu sehingga dapat mengirimkan sinyal yang akan diterima pada rangkaian penerima ultrasonic.
Rangkaian pemancar ultrasonic
Rangkaian pemancar ultrasonic ini berbasis komponen IC MC1455 yang akan membangkitkan gelombang pulsa dengan frekuensi yang sama dengan tranducer ultrasonic. Ketika puch button ditekan, maka seketika frekuensi gelombang pulsa dari IC MC1455 akan dibangkitkan yang outputnya dihubungkan dengan. tranducer ultrasonic, sehingga sinyal modulasi gelombang pulsa akan dapat dipancarkn melalui udara.
Baca juga:
Adapun skema rangkaian dari remote control ultrasonic dalah sebagai berikut:
Daftar komponen rangkaian pemancar remote control ultrasonic:
R1 = 12k
R2 = 22k
VR = 10k
C1 = 1nF
C2 = 10nF
IC = MC1455
SCS-401 = Ultrasonic tranducer 40kHz
Berikut ini adalah contoh layout PCB dan tata letak komponen pemancar ultrasonic dengan konstruksi rangkaian yang cukup kompak.
Rangkaian penerima ultrasonic
Rangkaian penerima ultasonic memiliki rangkaian yang tidak se-sederhana seperti rangkaian pemancar ultrasonic, didalam nya terdapat rangkaian komponen yang jauh lebih kompleks, meskipun rangkaian penerima ini masih dikategorikan sebagai rangkaian sederhana.
Cara kerja rangkaian penerima ultrasonic ini cukup sederhana. Ketika sinyal dipancarkan oleh rangkaian pemancar ultrasonic, maka pada bagian penerima, tranduser akan menerika sinyal dari pemancar dengan frekuensi yang sama. tranduser pada rangkaian penerima ini akan mengubah sinyal ultrasonic menjadi sinuyal listrik yang kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian amplifier.
Transistor TR1 dan TR 2 berperan dalam menguatkan sinyal listrik yang berasal dari tranduer melalui kapasitor kopling C1. TR1 dan TR2 adalah konfigurasi darlington yang mana penguatan pada rangkaian ini akan berlipa-lipat jauh lebih besar dibandingkan dengan konfigurasi penguatan transistor biasa.
Dioda D1 dan D2 berfungsi agar sinyal dari tranduser ultrasonic yang sudah dikuatkan menjadi arus DC untuk dihubungkan ke penguat logic transistor. Pada saat rangkaian pemancar mengirimkan sinyal, maka output kolektor dari transistor TR3 akan berubah menjadi sebuah sinyal tegangan DC yang masih kecil dengan kisaran 1 Volt. IC SN7473 akan mengubah tegangan yang kecil tadi menjadi tegangan logika, yaitu 5 Volt jika aktif dan mendekati 0 juga tidak aktif.
Pada saat rangkaian penerima ini menerima sinyal, maka output dari IC akan berlogika 1 atau tegangan “high” mendekati 5 Volt. tegangan 5 volt ini akan menggerakan driver relay untuk mengaktifkan relay tersebut. Fungsi dioda D3 yang diparalel dengan kumparan relay berfungsi untuk meredam tegangan tinggi secara tiba-tiba akibat mefan magnet yang muncul pada saat kumparan ini diberikan tegangan.
Daftar komponen rangkaian penerima remote control ultrasonic:
R1, R7 = 100k
R2 = 10k
R3 = 3k9
R4 = 100
R5 = 680
R6 = 470
R8 = 560
R9 = 6k8
C1 = 200pF
C2 = 1uF
C3, C4 = 10nF
C5, C6 = 10uF
C7 = 47uF
D1, D2 = IN4148
D3, D4 = IN4002
TR1, TR2, TR3 = FCS 9014
TR4 = FCS 9013
IC = SN7473
SCM-401 = Ultrasonic tranducer 40kHz
Relay = 6V/100 ohm
Ada banyak sekali desain layout PCB yang dapat dipakai sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Namun berikut ini adalah contoh dari layout PCB dan tata letak komponen yang dapat dipakai. Jika menginginkan bentuk yang lebih kecil, Anda juga dapat menggantinya dengan komponen SMD.
Demikian rangkaian elektronika remote control ultrasonic yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan para elektronika hobbyist.