Jenis-jenis transistor→Dalam beberapa artikel sebelumnya kita telah mengenal beberapa fungsi dasar dari transistor, nah pada tulisan kali ini kita coba sedikit ulas beberapa jenis-jenis transistor yang biasa di pakai secara umum pada rangkaian elektronika. Jenis-jenis transistor sebetulnya ada banyak, yang mana setiap jenis-jenis transistor pasti mempunyai karakteristik yang berbeda.
Daftar isi
Jenis Transistor Bipolar (BJT)
Jenis transistor ini (NPN), pada saat digunakan. Ssecara umum adalah kondisi tidak aktif /off tetapi mempunyai arus masukan kecil dan tegangan kecil positif pada kaki basisnya (B), relative ke kaki emitor (E), sedangkan untuk kondisi aktifnya adalah dengan mengalirkan arus masukan yang lebih besar dari kolektor (C) ke Emitor (E). Diatur dengan VC (tegangan di kolektor) lebih besar dari VE (tegangan di emitor). Hal ini biasanya dilakukan pada saklar atau rangkaian penguat.
Jenis transistor ini (PNP), pada saat digunakan. Secara umum adalah kondisi tidak aktif /off tetapi mempunyai arus keluaran dan tegangan kecil negative pada kaki basisnya (B), relative terhadap kaki emitor (E). Sedangkan kondisi aktifnya adalah memasukan arus yang lebih besar dari emitor (E) ke kolektor (C). Dimana hal ini diatur dengan tegangan dari emitor (VE) lebih besar dari tegangan kolektor (VC), biasanya dilakukan pada saklar atau rangkaian penguat.
Jenis-jenis Transistor: Junction Field Effect Transistor (JFET)
Jenis transistor JFET (n-channel) ini, ketika digunakan kondisi nomalnya adalah on atau aktif, tapi mempunyai tegangan negatif kecil di gerbangnya (G) atau kaki basis, relative terhadap kaki sumber (S) atau emitornya, untuk menonaktifkannya adalah dengan menghentikan arus yang lebih besar dari drain (D) atau kolektor ke sumber (S) atau emitor, dipengaruhi oleh tegangan drain VD (kolektor) lebih besar dari tegangan sumber (VS) atau emitor, tidak membutuhkan arus dari gerbang (G) serta biasanya digunakan dalam switching dan penguat sinyal.
Jenis transistor JFET (p-channel) ini, ketika digunakan kondisi nomalnya adalah on atau aktif, tetapi ada tegangan negative kecil pada gerbangnya (G) atau basisnya, yang relative ke kaki sumbernya (S) atau emitornya, dan cara menonaktifkannya adalah dengan menghentikan arus yang lebih besar dari sumber (S) atau emitor ke drain (D) atau kolektornya. Serta tidak membutuhkan arus dari basis atau gerbang (G), serta biasanya digunakan dalam rangkaian penguat serta saklar.
Jenis-jenis Transistor: Darlington
Jenis transistor terdiri dari dua transistor dihubungkan bersama-sama atau secara terpisah, biasanya untuk meningkatkan gain pada sinyal yang melewatinya, seperti dapat dilihat pada simbol. Perhatikan bahwa arus dari basis dua kali melewati emitor dalam transistor Darlington ini.
Jenis-jenis Transistor: Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Fungsi transistor ini pada dasarnya kombinasi dari dioda dan transistor, dapat menjadi saklar atau mengatur arus besar dengan mudah tetapi kalau kita mengaktifkannya kita tidak bisa menonaktifkannya, jadi untuk menonaktifkannya, arus yang melewati transistor silicon controller rectifier ini mesti dibiarkan berkurang sendiri atau menurun sendiri sampai dibawah arus yang mengalir saat itu, lalu kemudian transistor ini akan off atau non aktif secara sendirinya, transistor ini sebetulnya adalah bagian dari jenis thyristor, hemm bisa lama juga kalau gini ya menunggu transistor ini off sendiri 🙂
Transistor Isolated Gate Bipolar Transistor (IGBT)
Transistor yang terbaik dianggap sebagai kombinasi antara transistor dan Transistor Junction Field Effect Transistors (JFET) dan sebuah transistor. Kombinasi ini biasanya digunakan untuk mendorong beban arus melalui transistor yang besar.
Sebagai komponen yang penting dalam rangkaian elektronika serta mempunyai kemampuan dalam mengatur atau mengubah arus dan tegangan yang melewatinya, jenis-jenis transistor dalam beberapa tipe mempunyai pelindung pada bagian badannya, hal ini dimaksudkan untuk melindungi transistor dari panas yang berbahaya bagi komponen utama transistor itu sendiri atau dari kesalahan dalam pemasangan serta pada saat mensolder komponen ini.
Demikian beberapa jenis-jenis transistor yang banyak dipakai pada rangkaian elektronika.
nb: artikel ini ditulis oleh kontributor eksternal skemaku.com. Skemaku.com tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi artikel ini secara teknis, namun untuk menambah pengetahuan dan referensi saja.