Pada setiap barang atau alat elektronika rata-rata didalamnya terdapat rangkaian osilator yang digunakan untuk membangkitkan frekuensi tertentu. Baik itu sebuah penerima radio, pemancar radio, televisi, remote control dan lain sebagainya pasti menggunakan rangkaian osilator berbasis kristal. Kualitas dari osilator berbasis kristal ini kualitasnya dipengaruhi oleh komponen kristal itu sendiri.
Jika rangkaian osilator kristal tidak bekerja dengan semestinya, belum tentu komponen kristalnya yang rusak, bisa jadi komponen-komponen pendukungnya seperti resistor, kapasitor atau transistornya. Namun untuk mengetahui kerusakan komponen selain kristal tentu dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah multimeter. Nah bagaimana jika kristalnya yang rusak? bagaimana cara mengukur kristal tersebut masih baik atau tidak untuk digunakan?
Salah satu cara untuk mengukur kondisi crystal adalah dengan menggunakan rangkaian crystal tester. Rangkaian crystal yang dibahas disini dapat menguji apakah kondisi kristal masih baik atau tidak hanya dengan menggunakan beberapa komponen sederhana.
Rangkaian Crystal Tester
Cara kerja rangkaian crystal tester ini sangat sederhana. Pada saat kristal yang akan diuji dihubungkan dengan pin “test clips” maka Osilator akan bekerja dan membangkitkan frekuensi tertentu sesuai dengan frekuensi dari kristal yang diuji. Sinyal output dari Q1 akan mengalir melewati kapasitor C3 dan akan memicu LED untuk menyala melalui driver Q2.
Jika osilator yang diuji tidak bekerja/rusak, maka osilator tidak akan bekerja dan tidak akan membangkitkan frekuensi. Karena osilator tidak bekerja, maka sinyal output tidak akan keluar melewati emitor transistor Q1. Sehingga tidak ada pemicu untuk menggerakan LED sehingga LED tidak akan menyala.
Jika transistor 2N3563 sulit didapatkan, maka dapat digunakan persamaannya seperti C829 dan lain-lain.