Rangkaian Alat Uji Dioda Zener Dijamin Akurat

Dioda zener merupakan salah satu pionir untuk sebuah komponen yang dapat menstabilkan tegangan. Pada pembahasan kali ini temukan cara bagaimana menguji dioda zener apakah masih layak pakai atau rusak dengan akurat.

Dioda zener dapat menetapkan tegangan ketika sebuah tegangan sumber atau tegangan acuan dengan arus yang sesuai dihubungkan dengan anoda dan katoda dioda zener. Nilai tegangan acuan biasanya tertulis pada bada dioda zener.

Sebenarnya banyak teknik yang dapat digunakan untuk menguji dioda zener, dari yang sangat sederhana hingga yang paling rumit sekalipun. Namun kebanyakan alat ukur dioda zener yang sederhana hanya mencakup antara 2,7 hingga 5 Volt saja. Padahal dioda zener itu banyak sekali variasinya seperti 9V, 12V 15V dan seterusnya.

Cara menguji dioda zener yang paling sederhana adalah hanya menguji apakah dioda tersebut mengalami kerusakan hubung singkat atau tidak. Caranya hanya dengan menggunakan ohm-meter dari alat ukur multimeter. Jika jarum tidak menunjukan hambatan yang sangat kecil (mendekati nol) ketika di bolak-balik, maka dioda zener tersebut dapat dikatakan masih berfungsi dengan baik.

Namun pernahkah Anda menemukan sebuah dioda zener yang ketika diukur tidak mengalami hubung singkat, namun ketika dicoba pada rangkaian, misalnya pada rangkaian regulator power supply tidak bekerja dengan baik. Untuk itulah rangkaian alat uji dioda zener ini diperlukan untuk menguji apakah sebuah dioda zener masih berfungsi dengan baik atau tidak, bahkan ketika diberikan arus yang lebih dari seharusnya.

Seperti yang sudah kita tahu, bahwa tegangan referensi dari sebuah dioda zener terdapat pada badan dioda itu sendiri, misalnya tertulis 4V7 maka artinya tegangan yang ditetapkan oleh dioda adalah 4,7VDC. Atau contoh lain tertulis misalnya 5V6, maka tegangan yang dapat ditetapkan oleh dioda adalah sebesar 5,6VDC.

Namun permasalahan lain dapat terjadi. Bagaimana jika menemukan sebuah dioda yang tulisannya sudah terhapus atau sudah tidak terlihat karena debu dan umur dari rangkaian? atau dioda yang tertulis hanya 1N saja? bagaimana cara menentukan tegangan dari dioda zener tersebut? maka rangkaian yang disajikan disini dapat membantu Anda.

Memang salah satu cara menguji dapat dilakukan dengan sederhana, misalnya dengan menggunakan sebuah baterai 9V, kemudian dihubungkan diseri dengan kapasitor dan dioda zener yang akan diukur. Kemudian dioda zener tersebut dihubungkan dengan sebuah Voltmeter. Namun bagaimana jika dioda zener yang diukur diatas 9V? dan bagaimana kita tahu bahwa dioda zener tersebut tidak mengalami kebocoran? karena beberapa kasus terjadi bahwa dioda zener yang bocor, ketika dialiri arus yang kecil, dioda tersebut dapat bekerja dengan baik. Namun ketika arus yang masuh naik sedikit saja, maka toleransi tegangan dioda zener akan berubah signifikan bahkan terjadi panas yang berlebih.

Rangkaian alat uji dioda zener

Dari rangkaian diatas, dioda tampak terlihat seperti hanya diberikan arus yang dibatasi melalui resistor. Jika akan digunakan untuk menguji bermacam-macam jenis dioda zener, maka satu resistor saja tidaklah cukup karena akan mengalirkan arus yang berbeda-beda. Terutama ketika menguji dioda zener yang memiliki daya diatas 1 Watt. Hal ini akan mempengaruhi keakuratan pengujian.

Cara kerja rangkaian alat uji dioda zener

Pada saat saklar S1 ditutup, maka arus positif akan mengalir melalui dioda zener yang sedang diuji. Sedangkan T1 dan R1 terhubung terhadap ground. Tegangan yang mengalir pada R1 seharusnya tidak akan lebih dari 0,6V yang akan sama dengan teganagn basis-emotor T2, karena T2 akan bersifat saturasi. Ketika transistor T2 bersaturasi (mengalirkan arus), maka arus yang melalui R4 akan naik sehingga tegangan pada transistor T1 akan berkurang. Demikian juga arus yang mengalir pada dioda zener, T1 dan R1 akan berkurang juga arusnya.

Secara sederhana, transistor T1 akan mencegah tegangan di R1 agar tidak melebihi dari 0,6 Volt sehingga tegangan pada R1 tersebut akan selalu konstan. Ketika misalnya S1, S2 dan S3 di “ON” secara bersamaan, maka yang terjadi adalah arus Iz akan naik dengan sendirinya. Hal ini diperlukan untuk menguji dioda zener yang tegangannya diatas 8 Volt atau dioda dengan spesifikasi diatas 1 Watt.

Dari skema rangkaian terlihat bahwa Anda dapat menggunakan dua buah baterai 9 Volt sehingga akan didapatkan tegangan sebesar 18 VDC. Dengan besaran tegangan tersebut, maka dioda yang dapat diuji dapat melampaui hingga 15 Volt.

Tips merakit alat uji dioda zener

Rangkaian ini cukup sederhana dana dapat dengan mudah untuk dirangkai. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika rangkaian ini akan digunakan untuk jangka panjang, rakitlah rangkaian dengan rapi di dalam box. Untuk sumber catu daya dapat menggunakan dua buah baterai 9V yang dihubungkan secara seri.

Namun jika sering dipakai untuk menguji berbagai macam dioda, maka otomatis baterai akan lebih cepat habis dan harus diganti sesering mungkin. Dengan demikian alangkah lebih baik menggunakan power supply adaptor sebagai sumber catuannya sehingga dapat digunakan sesering mungkin tanpa harus mengganti baterai.

Selain itu, probe yang cocok digunakan untuk menguji dioda zener adalah dengan menggunakan capit buaya kecil sehingga lebih praktis terutama ketika menguji banyak dioda zener. Untuk skala voltmeter, Anda dapat menggunakan multimeter, atau voltmeter independen. Namun alangkah lebih baik lagi jika menggunakan voltmeter digital mengingat harga voltmeter digital pada saat sekarang ini sangat terjangkau. Berikut adalah gambaran tentang perakitan alat uji dioda zener lengkap dengan pemasangan voltmeter digital.

Bagikan artikel ini:
Rida Angga Kusuma

Saya seorang yang menyukai teknologi gadget dan hobi Elektronika.

Tinggalkan komentar