Dioda banyak sekali digunakan dalam rangkaian perangkat elektronik yang mendukung kebutuhan manusia. Lemari es, televisi, radio, dan AC merupakan beberapa perangkat elektronik yang menggunakan dioda sebagai pelengkap rangkaian listriknya. Sebenarnya, bagaimana prinsip kerja dioda pada perangkat tersebut?
Sebelum membahas mengenai prinsip kerjanya, perlu diketahui bahwa dioda merupakan komponen listrik yang sifatnya aktif. Dioda akan aktif jika teraliri muatan listrik artinya dioda akan bekerja mendukung kinerja perangkat elektronik jika sudah dialiri listrik.
Secara umum prinsip kerja dioda adalah memaksimalkan arus bolak-balik listrik. Dengan arus bolak-balik yang dilewatkan ke dioda maka kinerja peralatan listrik tersebut akan menjadi maksimal. Hal ini pun sesuai dengan fungsi dipasangnya dioda pada rangkaian elektronika. Dengan dipasangnya dioda pada perangkat elektronik, maka arus listrik yang semula bolak-balik akan mengalir pada satu trek saja.
Intinya, dengan dipasangnya dioda, maka arus yang semula AC akan diubah menjadi arus DC. Agar dioda bekerja secara maksimal, Anda pun harus memastikan bahwa dioda dipasang dengan benar dan tidak terbalik. Setelah memastikan bahwa dioda terpasang dengan baik dan benar, kemudian aliri listrik. Dalam hal ini, listrik memiliki muatan yaitu muatan negatif dan positif.
Dengan dipasangnya dioda, arus yang tadinya dua arah ini, akan menjadi satu arah saja. Dioda akan mengubahnya dengan menggunakan teknik yang dinamakan dengan teknik bias. Saat memasang, pastikan terlebih dahulu warna gelang pada ujungnya. Dioda yang baik dan berfungsi adalah dioda dengan warna gelang putih pada ujung pertama dan warna hitam pada ujung ke dua.
Pemberian warna tersebut bukan hanya untuk memperindah desain namun memiliki fungsi. Satu ujung berfungsi sebagai output dan satu ujung lainnya berfungsi sebagai input. Sekali lagi, jika sampai ujung dipasang terbalik maka perangkat elektronik tidak akan bekerja.
Karena prinsip kerja dioda yang berbeda dari perangkat listrik lainnya ini, dioda juga sering digunakan dalam perangkat pengaman atau sekering. Jika dilihat dari bahannya, maka dioda dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor tersebut memiliki muatan anoda atau P dan muatan katoda atau N. Muatan P merupakan bahan dengan muatan yang kekurangan satu elektron sedangkan muatan P merupakan bahan yang berlebihan elektron.
Dengan bahan semacam ini dioda dapat bekerja sebagai pembawa tegangan. Tegangan tersebut akan dialirkan sekaligus dipindahkan. Dari pengaliran dan pemindahan arus tersebut dihasilkanlah arus searah atau biasa disebut dengan arus DC. Secara spesifik, dioda akan dialiri tegangan maju. Saat dialiri tegangan maju artinya tegangan di sisi P lebih besar dibandingkan pada sisi N. Nantinya, elektron akan mengalir ke arah sisi N dan mengisi kekosongannya.
Sebaliknya, Anda pun bisa mengaliri dioda dengan tegangan balik. Namun, pada pengaliran tegangan terbalik, maka tidak aka nada elektron yang mengalir ke sisi P. Hal ini dikarenakan jumlah tegangan di sisi N lebih besar atau tinggi. Dioda ini akan digunakan dalam aplikasi rangkaian penyearah. Dua ujung dioda tersebut juga membentuk hole. Hole inilah yang akan diisi dengan arus dan langsung mengalir sekaligus berpindah.
Ada beberapa jenis dioda yang digunakan untuk melengkapi kinerja seperti dioda Zener, dioda varaktor, dioda penyearah, dioda terobosan, dan lain-lain. Pastikan Anda membeli dioda yang benar sebelum menggunakannya untuk keperluan perangkat eletronik Anda. Semoga prinsip kerja dioda yang disampaikan di sini membantu Anda mengetahui penggunaan dioda dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 6 simbol dioda yang harus diketahui