Perbedaan Transistor PNP dan NPN Serta Cara Mengidentifikasinya

Perbedaan transistor PNP dan NPN secara mendasar mudah untuk dibedakan, namun ada beberapa cara dalam membedakannya. Ini penting untuk menentukan konfirugasi dalam membuat rangkaian elektronika atau proyek elektronika, terutama untuk pada hobyist.

Transistor banyak sekali kegunaannya. Bahkan bisa dikatakan hampir semua rangkaian elektronika sekarang menggunakan transistor di dalamnya, diantaranya adalah rangkaian amplifier, rangkaian osilator, dan sebagai switch elektronik.

Pada prinsipnya pengoperasian transistor PNP dan NPN menggunakan pemanfaatan yang disebut dengan hole dan elektron yang di desain sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan jenis transistor tertentu. Namun secara fungsi, transistor PNP dan NPN tidak ada bedanya. Yakni sama-sama berfungsi sebagai penguat arus dan atau kemampuan switching secara elektronis.

Secara umum pada transistor PNP, pembawa muatan mayoritas adalah “hole”, sedangkan pada transistor NPN pembawa muatan mayoritas adalah “elektron”. Namun khusus untuk transistor jenis FET (Field Effect Transistor) atau disebut juga dengan transistor efek medan, hanya memiliki satu jenis pembawa muatan di dalam prinsip kerja-nya. Berikutnya akan dijelaskan mengenai perbedaan-perbedaan ditinjau dari simbol, dan polaritas arus pada transistor PNP dan NPN.

Perbedaan Transistor PNP dan NPN ditinjau dari konfigurasi rangkaian elektronika

1. Salah satu yang utama dari perbedaan transistor PNP dan NPN adalah: Pada transistor PNP, muatan arus akan mengalir dari emitor ke kolektor ketika basis-nya diberikan muatan negatif (-). Sedangkan pada transistor NPN, muatan arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika pada basis-nya diberikan muatan positif.

Kedua transistor PNP dan NPN merupakan sama-sama transistor jenis bipolar (transistor bipolar), yang mana kedua transistor ini sama-sama bekerja baik untuk menguatkan arus seperti audio amplifier dan radio amplifier.

2. Beberapa literatur elektronika menyebutkan bahwa kebanyakan transistor yang dipakai untuk switching lebih baik menggunakan transistor jenis NPN daripa jenis PNP. Seperti dikutip dari circuitglobe.com, diketahui transistor jenis NPN menggunakan pembawa arus elektron, sedangkan transistor jenis PNP menggunakan pembawa arus hole. Karena “elektron” memiliki tingkap perpindahan yang lebih cepat dibandingkan dengan “hole” maka pada rangkaian swithing khususnya, transistor NPN pada umumnya memiliki karakteristik yang lebih baik.

3. Perbedaan selanjutnya yang mendasar adalah, pada transistor jenis PNP, tegangan positif (+) akan selalu terhubung dengan kaki emitor dan tegangan negatif (-) akan terhubung dengan kaki kolektor. Sedangkan pada transistor jenis NPN, tegangan positif (+) akan selalu terhubung dengan kaki kolektor dan tegangan negatif (-) akan terhubung dengan kaki emitor. Jika prinsip ini tidak dijalankan, maka transistor tidak akan bekerja.

4. Kemudian jika ditinjau dari arus output-nya, perbedaan transistor PNP dan NPN adalah: transistor PNP akan mengeluarkan arus positif pada kaki kolektor ketika dalam keadaan aktif, sedangkan transistor NPN akan mengeluarkan arus negatif pada kaki kolektor ketika dalam keadaan aktif.

5. Selanjutnya perbedaan transistor PNP dan NPN ditinjau dari masukan (input) basisnya, yaitu pada transistor PNP akan aktif jika pada kaki basis-nya diberikan arus negatif, sedangkan transistor jenis NPN akan aktif jika pada kaki basis-nya diberikan arus positif.

6. Perbedaan transistor PNP dan NPN lainnya adalah tentu saja dari simbol. Untuk memudahkan pembacaan dan perancangan rangkaian elektronika sudah pasti setiap komponen memiliki simbol yang berbeda-beda. Namun simbol transistor PNP dan NPN tidak banyak perbedaannya, yakni hanya tanda panahnya saja yang berbeda. Jika pada transistor jenis PNP tanpa panahnya akan selalu masuk ke dalam, sedangkan pada transistor jenis NPN tanpa panahnya selalu keluar.

simbol transistor pnp dan npn
Simbol transistor pnp dan npn

7. Ditinjau dari jenis bahan semikonduktornya, jenis transistor NPN mempunyai dua blok material semikonduktor tipe N dan satu blok material semikonduktor tipe P. Sedangkan transistor jenis PNP mempunyai dua blok material semikonduktor tipe P dan satu blok material semikonduktor tipe N.

struktur transistor tipe npn
Struktur transistor npn
struktur transistor tipe pnp
Struktur transistor tipe pnp

Cara menentukan jenis transistor NPN dan PNP dengan mengidenfitikasi rangkaiannya

Yang paling mudah dalam mengidentifikasi transistor jenis NPN dan PNP pada sebuah rangkaian elektronika adalah dengan melihat tanda panah yang merupakan simbol dari transistor PNP dan NPN yang paling mudah untuk dikenali seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan hanya melihat bagian tanda panah dari setiap transistor, kita sudah dapat dengan cepat mengetahui jenis transistor yang terdapat pada rangkaian tersebut. Bahkan selain jenis transistor bipolar seperti FET atau MOSFET dapat diketahui dari bagian tanda panah simbol komponen tersebut.

Selain dari simbol, faktor pendukung lainnya dalam menentukan jenis transistor adalah dengan melihat beberapa parameter seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya seperti polaritas supply, dan arus outputnya dan inputnya. Atau bisa juga dengan melihat kode transistor pada rangkaian elektronika yang analisa, namun hal ini biasanya diketahui oleh orang yang sudah sering menganalisa rangkaian elektronika sehingga sebagian kode-kode transistor yang dilihat secara tidak langsung akan hafal dengan sendirinya. Seperti beberapa kode transistor general: 2N2222 dan 2N2904 merupakan kode transistor NPN, sedangkan 2N2907 dan 2N3906 merupakan kode transistor PNP.

Bagikan artikel ini:
Rida Angga Kusuma

Saya seorang yang menyukai teknologi gadget dan hobi Elektronika.