Pengertian Komponen Aktif dan Pasif Beserta Jenis dan Fungsinya

Komponen aktif dan pasif pada rangkaian elektronika sebenarnya merupakan komponen yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya ketika terdapat komponen transistor pada suatu rangkaian elektronika, maka pasti disitu terdapat komponen resistor dan atau kapasitor.

Sebenarnya jika diuraikan, komponen aktif dan pasif terbagi lagi menjadi beberapa jenis seperti salah satu komponen aktif dioda, dioda sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis diantarnya adalah dioda zener, dioda LED dan lain-lain. Semua jenis komponen aktif dan pasif mempunyai fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri secara teknis. Namun ketika sudah menjadi satu kesatuan pada rangkaian elektronika akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan. Hal ini juga tergantung dari perancang yang membuat rangkaian elektronika tersebut.

Komponen Aktif

Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. Dalam hal ini pada rangkaian elektronika, arus listrik yang dibutuhkan bisa arus AC ataupun DC. Disebut komponen aktif karena jika tidak dialiri arus listrik maka rangkaian elektronika yang menggunakan komponen aktif tidak akan bekerja. Berikut ini adalah jenis komponen aktif yang dipakai pada rangkaian elektronika.

Dioda

fungsi dioda

Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang banyak digunakan sebagai penyearah arus AC menjadi DC. Ketika sebuah dioda difungsikan menjadi penyerarah tegangan AC menjadi DC, maka fungsi dioda akan aktif ketika dialiri sinyal AC. Maka dari itulah dioda disebut sebagai komponen aktif.

Selain digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi DC, dioda juga memiliki banyak fungsi tergantung dari jenis dan tipe dioda tersebut. Penjelasan mengenai fungsi dioda secara detail ada dalam postingan tersendiri.

Transistor

komponen-aktif-dan-pasif-transistor

Transistor adalah salah satu komponen aktif yang paling banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Fungsi dan ragam dari transistor membuat komponen elektronika ini hampir ada di semua rangkaian elektronika. Diantaranya pada rangkaian amplifier, rangkaian power supply, rangkaian radio dan lain sebagainya.

Transistor disebut sebagai komponen aktif karena transistor harus dialiri tegangan dan arus tertentu pada ketiga elektrodanya, sehingga transistor dapat aktif.

Light Emitting Diode (LED)

dioda-led

Sebenarnya Light Emitting Dioda (LED) adalah salah satu dari jenis dioda, namun dioda LED mempunyai karakter yang unik, yang mana dioda LED adalah satu-satunya jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya. Dioda LED banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang memerlukan cahaya seperti indikator-indikator.

Dioda LED disebut sebagai komponen aktif karena untuk dapat memancarkan cahaya, dioda LED memerlukan tegangan dan arus tertentu yang harus dialiri pada kedua elektrodanya.

Integrated Circuit (IC)

integrated circuit (IC)

Sama seperti transistor, Integrated Circuit atau IC juga termasuk kedalam komponen aktif, karena komponen IC memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. IC merupakan komponen elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor. Didalam IC sudah terintegrasi dari puluhan bahkan ratusan transistor yang telah menjadi satu kesatuan. Sebuah IC akan menghasilkan karekteristik tertentu yang unik tergantung dari tipe dan jenis IC tersebut.

Tabung elektron (Tabung Hampa)

tabung listrik

Sebelum ditemukan transistor, komponen aktif yang populer pada zamannya adalah tabung elektron, atau disebut juda tabung hampa atau tabung listrik. Tabung elektron disebut sebagai komponen aktif karena tabung elektron memerlukan tegangan untuk dapat bekerja. Salah satu perbedaan yang mencolok antara tabung dengan transistor adalah, tabung elektron memerlukan tegangan tinggi sebagai catuannya.

Catuan tegangan pada tabung elektron ada dua, yaitu sebuah filamen atau pemanas yang berfungsi membangkitkan emisi elektron. Filamen ini diberikan tegangan rendah. Sedangkan elektroda dari tabung elektron sendiri dialiri tegangan tinggi.

Komponen Pasif

Komponen pasif merupakan jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. Tidak seperti komponen aktif, komponen pasif tidak bisa bersifat menguatkan, menyearahkan dan mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Berikut ini adalah jenis-jenis komponen pasif yang banyak dipakai pada rangkaian elektronika.

Resistor

cara menghitung nilai resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Istilah resistor dikenal juga dengan hambatan. Resistor pada rangkaian elektronika banyak digunakan sebagai pembagi tegangan untuk menghasilkan nilai tegangan dan atau arus tertentu. Pada konteks komponen elektronika aktif dan pasif, resistor termasuk kedalam komponen pasif.

Kapasitor (Kondensator)

pengertian kapasitor

Kapasitor termasuk kedalam komponen pasif karena kapasitor dapat bekerja tanpa harus ada tegangan supply dari luar. Fungsi umum dari kapasitor adalah untuk menyimpan muatan listrik. Jika ditinjau dari polaritasnya kapasitor terbagi menjadi dua, yaitu kapasitor nonpolar dan kapasitor bipolar.

Induktor

komponen-aktif-dan-pasif-induktor

Induktor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang prinsip kerjanya memanfaatkan medan magnet antara lilitan kumparan dengan inti penampangnya ketika dialiri listrik. Induktor terdiri dari kawat tembaga yang dilapisi dengan isolator. Pada umumnya kawat yang digunakan untuk kumparan induktor disebut juga dengan kawat email. Induktor banyak digunakan sebagai filter-filter, pembangkit frekuensi, coil antena dan lain-lain.

Transformatorfungsi trafo

Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menurunkan atau menaikan tegangan listrik. Transformator disebut sebagai komponen pasif karena tidak memerlukan arus listrik eksternal agar dapat bekerja. Meskipun trafo menggunakan sumber arus sebagain masukannya, Trafo hanya mengubah arus listrik dengan nilai tertentu menjadi arus listrik dengan nilai tertentu.

Demikian penjelasan mengenai komponen aktif dan pasif yang digunakan pada rangkaian elektronika.

Bagikan artikel ini:
Rida Angga Kusuma

Saya seorang yang menyukai teknologi gadget dan hobi Elektronika.

5 pemikiran pada “Pengertian Komponen Aktif dan Pasif Beserta Jenis dan Fungsinya”

  1. kamponen resistor itu bagaimana cara mengetahui tegangan yg besar kecilnya ???
    bagi pemula bagaimana saya bisa memahami elektro ini butuh saran pak

    Balas
    • Resistor itu ditentukan berdasarkan nilai tahanannya atau resistansinya, jadi bukan dari tegangannya. Namun spesifikasi resistor yang dijual di pasaran memiliki daya maksimum tergantung kebutuhan. Ada yang 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 5, 10, 20 Watt, dan lain sebagainya. Dari situ kita bisa menghitung tegangan maksimum yang melewati resistor dengan rumus hukum ohm.

      Balas

Tinggalkan komentar