Fungsi UPS menjadi kebutuhan yang penting khususnya dikalangan bisnis yang menggunakan komputer sebagai alat utamanya yang senantiasa harus online terus menerus tanpa henti, bahkan ketika listrik PLN padam. Nah disinilah peran dan fungsi UPS yang mana UPS akan menyediakan listrik cadangan ketika jaringan listrik PLN mati secara tiba-tiba tanpa mengganggu kinerja dan operasi dari komputer itu sendiri.
Fungsi ups, pengertian dan jenis-jenisnya
UPS merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply, UPS secara umum memiliki pengertian bahwasanya rangkaian elektronika penyusun UPS ini adalah perangkat output serta merupakan catu daya yang tidak dapat diinterupsi. Dan maksud dari istilah interupsi ini sendiri merupakan kekurangan, kelebihan, serta matinya arus listrik yang dipakai untuk mengoperasikan UPS ini. Artinya Uninteruptible Power Supply atau UPS ini akan bekerja sedemikian rupa tanpa adanya pengaruh dan adanya interupsi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Fungsi dari UPS ini sendiri adalah untuk menstabilkan listrik serta untuk memback up akan kebutuhan listrik.
Selain mengenal fungsi ups, tentu tak afdol jika tak mengenal jenis-jenis UPS, salah satu jenis UPS adalah UPS tipe Standby. UPS jenis ini adalah tipe UPS yang paling umum digunakan para pengguna rumahan yang disandingkan dengan perangkat komputer mereka. Transfer Switch pada UPS jenis ini sudah diatur sedemikian rupa agar mengambil input AC atau arus searah untuk sumber daya utamanya, dan untuk sumber daya cadangannya akan diambil dari inverter atau bisa juga diambil dari baterai pada saat sumber daya utamanya mati.
Selain fungsi ups jenis ini yang sangat mumpuni, ukuran UPS jenis standby yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki UPS jenis Standby terbilang cukup murah tentu bisa menjadi nilai lebih dari UPS jenis ini. Selain itu UPS jenis standby ini juga mempunyai keunggulan yang lainnya, misalnya saja desain kompak, efisiensi tinggi dan Biaya rendah. Namun UPS jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan, misalnya saja Baterai yang akan tetap terpakai pada waktu listrik padam, serta UPS jenis ini tidak cocok pada pemakaian di atas 2 kva.
Jenis UPS yang lainnya yaitu tipe Double Conversion Online. Rangkaian elektronika UPS jenis ini adalah yang paling umum. Tipe ini mempunyai kesamaan dengan UPS tipe Standby. Namun tipe ini mempunyai sumber tenaga utama pada Inverter dan bukan dari sumber listrik AC. Terputusnya arus listrik utama tak akan memicu sakelar transfer, pasalnya arus AC yang masuk ke bagian input sedang melakukan pengisian baterai yang memberi tenaga ke Inverter yang ada pada bagian output. Ketika arus AC terputus maka arus tenaga akan langsung dialihkan tanpa mengambil jeda pada saat pengalihan tersebut terjadi.
Rangkaian elektronika UPS jenis lainnya adalah UPS tipe Delta Conversion Online. UPS ini adalah bentuk teknologi dengan Konversi Ganda atau Double Conversion yang diperbaharui serta tersedia daya 5kva sampai 1.6MW. UPS tipe ini mempunyai kemiripan dengan fungsi UPS tipe Double Conversion, saat pasokan terputus, fungsi UPS tipe ini akan melakukan hal seperti tipe Double Conversion. Delta Conversion mempunyai dua fungsi, yaitu untuk mengendalikan karakteristik power input dan juga untuk mengendalikan arus pada input yang diarahkan pada proses pengisian sistem baterai.
Artikel ini ditulis oleh kontributor eksternal skemaku.com. Skemaku.com tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi artikel ini secara teknis, namun untuk menambah pengetahuan dan referensi saja.