Resistor atau hambatan listrik pada dasarnya memiliki fungsi untuk mengendalikan arus listrik yang mengalir. Namun selain daripada itu ternyata fungsi resistor ini tidak hanya sebagai penghambat/tahanan arus melainkan terdapat beberapa fungsi lainnya, hal ini juga tidak terlepas dari karakteristik resistor itu sendiri.
Resistor merupakan komponen elektronika yang tidak bisa dipisahkan dari semua rangkaian elektronika karena bisa dikatakan semua rangkaian elektronika pasti menggunakan komponen resistor, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Selain itu harganya pun rata-rata paling murah diantara komponen elektronika lainnya.
Fungsi resistor secara spesifik memang untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian. Misalnya pada sebuah rangkaian elektronika terdapat komponen aktif transistor yang memerlukan tegangan bias tertentu agar transistor tersebut dapat bekerja. Sedangkan tegangan power supply yang dibutuhkan adalah 12 Volt. Untuk memberikan tegangan basis transistor tidak mungkin sama dengan sumber tegangan (12 Volt), maka dari itu diperlukan beberapa resistor yang disusun sebagai pembagi tegangan dan arus agar menghasilkan tegangan tertentu agar transistor pada rangkaian tersebut dapat bekerja.
Fungsi resistor
Pada rangkaian elektronika, fungsi resistor adalah sebagai berikut:
- Fungsi resistor untuk menghambat/membatasi arus listrik.
- Fungsi resistor untuk menurunkan tegangan.
- Fungsi resistor untuk membagi tegangan.
- Fungsi resistor untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan.
Resistor untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi dasar seperti diatas memerlukan hambatan tertentu yang sudah fix (tetap) yang ditentukan berdasarkan pita atau gelang warna yang ada pada badan resistor itu sendiri. Atau hambatan tidak tetap, yang mana hambatan ini dapat diubah-ubah. Pada penjelasan resistor tetap dan tidak tetap ini akan dibahas pada postingan selanjutnya.
Demikian fungsi resistor pada rangkaian elektronika. Semoga bermanfaat.
Komentar ditutup.