Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang rangkaian listrik paralel. Rangkaian listrik paralel ini merupakan sebuah rangkaian yang di dalamnya terdapat lebih dari satu garis edar yang bisa anda gunakan untuk mengalirkan arus.
Dan contoh rangkaian elektronika paralel yang paling sering kita jumpai adalah dalam kendaraan bermotor yang mana pada sebagian besar modelnya menggunakan beban listrik yang dihubungkan secara paralel. Selain itu dalam rangkaian tersebut masing-masing rangkaian akan dapat dihubungkan dan juga diputuskan dengan sembarang tanpa mempengaruhi rangkaian listrik yang lain.
Sifat-Sifat Rangkaian Listrik Paralel
Setelah anda mengetahui sedikit tentang arti dari rangkaian listrik paralel ini maka selanjutnya kita akan membahas tentang sifat-sifat dari rangkaian listrik paralel. Sifat-sifatnya antara lain adalah yang pertama yaitu tegangan pada tiap-tiap beban listrik akan sama jumlahnya dengan jumlah tegangan dari sumber tegangan itu berasal.
Sementara untuk sifat-sifat yang kedua dari rangkaian tegangan paralel ini adalah bahwa masing-masing cabang yang terdapat pada rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian yang bersifat individu. Sehingga masing-masing arus dari cabang tergantung dari besar tahanan cabang itu sendiri.
Sementara untuk sifat yang berikutnya dari rangkaian elektronika paralel ini adalah sebagian besar dari tahanan dirangkai dengan rangkaian paralel sehingga tahanan total mengecil dan membuat arus total menjadi lebih besar. Yang mana artinya adakah bahwa tahanan total dari rangkaian paralel sudah tentu lebih kecil dari tahanan yang paling kecil dari rangkaian.
Dan untuk sifat yang berikutnya adalah jika terjadi suatu kesalahan yang menyebabkan salah satu cabang menjadi putus maka arus yang terputus adalah hanya arus pada cabang tersebut sehingga tidak mempengaruhi dan tidak mengganggu rangkaian cabang yang lain. Dan cabang yang lain akan tetap bekerja dan tetap berfungsi seperti biasa.
Prinsip Dari Rangkaian Listrik Paralel
Secara garis besar prinsip dari rangkaian elektronika bentuk paralel ini adalah sebagai berikut. yang pertama yaitu 1 hambatan paralelnya adalah hasil dari penjumlahan dari tiap-tiap hambatan paralelnya. Selain itu kuat arus di dalam percabangannya bisa berbeda-beda yang mana kuat arus dari tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan pada tiap-tiap percabangan. Dan selai itu beda tegangan dari tiap-tiap percabangannya terbilang tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan jumlah totalnya.
Contoh-Contoh Penerapan Rangkaian Listrik Paralel
Dalam sebuah rangkaian listrik paralel ini tentu sudah banyak sekali contoh nyata yang bisa kita ambil sebagai perumpamaan. Dan berikut ini adalah beberapa contoh nyata dari penerapan Susunan listrik paralel. Yang pertama yaitu distribusi listrik dari PLN ke seluruh rumah-rumah atau bisa juga stop kontak yang menggunakan jala-jala. Kedua contoh tersebut merupakan sebuah contoh yang sangat besar dalam penggunaan rangkaian listrik dengan jenis paralel.
Atau contoh lain yang lebih kecil dan lebih sering anda temukan yaitu lampu TL atau Tube Lamp yang merupakan sebuah lampu neon yang mana pada model lama masih menggunakan ballast sedangkan pada bagian dalam boxnya menggunakan rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya tersebut. Atau contoh lain dalam rangkaian listrik paralel ini adalah pada alat penghalus kain atau setrika. Di dalam sebuah alat setrika terdapat sebuah rangkaian listrik seri dengan kenis bimetal atau temperature kontrol. Dan hal yang diterapkan pada setrika ini juga sama persis diterapkan pada kulkas.