Jenis-Jenis Resistor

Resistor memiliki fungsi dan kegunaan yang beranekaragam dan tidak dapat dipisahkan dari suatu rangkaian elektronika. Jenis-jenis resistor jika diklasifikasikan berdasarkan nilai resistansinya terbagi dua macam, yaitu resistor tetap atau fixed resistor dan resistor tidak tetap atau disebut variable resistor.

Jenis-Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Fixed resistor atau resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansinya tetap dan tidak bisa diubah-ubah. Nilai dari resistor tetap ada pada gelang warna yang ada pada badan resistor, khusus resistor dengan daya 5 Watt ketas, nilainya tidak ditentukan oleh gelang warna yang ada pada badannya namun nilainya langsung tertulis pada badan resistor tersebut.

Ciri-ciri dari resistor tetap biasanya mempunyai dua kaki pada kedua ujungnya, namun pada jenis resistor tertentu, misalnya pada resistor SIP (Single In Line) mempunyai kaki yang banyak, pada dasarnya resistor SIP terdiri dari beberapa resistor yang disusun secara paralel dan mempunyai satu titik pusat.

resistor SIP
Resistor SIP atau terminal resistor

Berdasarkan bahan yang digunakan, resistor tetap terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Resistor karbon (batang arang)

Resistor batang arang atau batang karbon atau carbon composition terbuat dari bahan arang atau senyawa karbon yang biasanya diberikan lilitan kawat pada batang karbon tersebut. Penentuan resistor karbon ditentukan oleh gelang warna yang terdapat pada badan resistor ini. Bentuk resistor karbon adalah seperti tabung atau silinder yang dihubungkan oleh kedua kawat di kedua sisinya.

resistor-batang-karbon
Contoh resistor batang karbon

Jenis resistor karbon film ini sebenarnya sudah tidak banyak beredar di pasaran, Salah satu kelemahan dari resistor ini adalah pengaruh resistansinya terhadap suhu, ketika temperature resistore ini naik pada suhu tertentu, maka resistansinya akan berubah (melar). Namun kelemahan ini terkadang dimanfaatkan pada alat elektronika tertentu seperti Televisi, dan lain-lain.

Jika merakit suatu rangkaian audio, resistor jenis ini tidak cocok untuk digunakan karena tingkat noise yang terbilang tinggi dibandingkan dengan jenis resistor lainnya.

Resistor Film Karbon (Carbon film resistor)

Resistor film karbon merupakan jenis resistor yang paling banyak beredar dipasaran. Resistor ini merupakan pengembangan dari resistor batang karbon, yang mana pada resistor film karbon tidak dilengkapi dengan spiral groove seperti halnya resistor batang karbon.

Jenis resistor film karbon pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor batang karbon, namun pada resistor film karbon mempunyai noise dan temperature coeficient yang lebih rendah dari resistor batang karbon. Dengan begitu, tentu resistor jenis karbon film ini lebih baik.

resistor film karbon
Bentuk resistor film karbon

Resistor Film Metal (Metal Film Resistor)

Resistor film metal memiliki bentuk yang sama persis dengan resistor film karbon. Namun resistor film metal adalah resistor terbaik diantara jenis resistor film karbon dan batang karbon karena memiliki nilai toleransi yang paling kecil diantara jenis resistor lainnnya. Selain itu resistor film metal mempunyai tingkat noise dan temperature coeficient yang paling rendah.

Resistor film metal memiliki nilai toleransi antara 1% hingga 5% sehingga tingkat keakuratannya tinggi. Nilai resistansi dari resistor ini terdiri dari 5 warna, tidak seperti resistor film metal dan film karbon yang hanya menggunakan empat warna.

Resistor jenis film metal banyak digunakan pada rangkaian audio Hi-Fi, rangkaian radio yang memiliki kestabilan tinggi terhadap perubahan frekuensi, dan perangkat elektronika untuk militer. Alat ukur seperti multimeter juga menggunakan resistor jenis film metal.

resistor-film-metal
Bentuk resistor film metal
resistor-metal-film
Konstruksi resistor film metal

Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Disebut resistor kawat atau wirewound resistor karena bahan utama dari resistor ini adalah kawat nikelin yang digulungkan pada batang keramik isolator. Panjangnya gulungan kawat ini tergantung nilai resistansi pada resistor kawat tersebut. Sebenarnya resistor jenis ini sudah sangat lama digunakan, bahkan pada generasi pertama resistor diciptakan.

Resistor kawat pada umumnya memiliki daya yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor jenis lain, maka dari itu resistor dengan daya 5 Watt keatas Anda akan menemukan resistor jenis kawat ini. Rata-rata bentuk fisik dari resistor kawat memiliki dimensi yang lebih besar dibandingkan dengan resistor jenis lain, mengingat resistor ini diperuntukan untuk daya menengah ke atas.

resistor-kawat-wirewound-resistor
Bentuk resistor kawat/wirewound resistor
resistor-kawat-wirewound-resistor-2
Bentuk resistor kawat/wirewound resistor
konstruksi-resistor-kawat-wirewound-resistor
Konstruksi dari resistor kawat atau wirewound resistor

Resistor NIST

Resistor NIST adalah kepanjangan dari National Institute of Standard and Technology merupakan jenis resistor yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi diantara jenis resistor lainnya karena memiliki toleransi mencapai 0,001%. Hal ini membuat fungsi resistor NIST dijadikan suatu acuan standard dari pengukuran resistansi tertentu terutama di negara-negara eropa.

Resistor jenis NIST sangat jarang ditemui di Indonesia, namun resistor jenis ini banyak digunakan di negara eropa yang mempunyai standarisasi yang ketat terutama dalam bidang elektronika. Contoh bentuk dari resistor NIST adalah sebagai berikut:

resistor nist

Resistor SMD

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat terutama di bidang elektronika membuat peralatan elektronika semakin kecil dimensinya dan semakin besar fungsinya. Salah satunya adalah resistor SMD. SMD adalah kepanjangan dari Surface Mounted Device, yang mana resistor smd ini memiliki bentuk yang sangat kecil dan cara pemasangannya dengan ditempel dengan timah panas.

Resistor SMD yang beredar saat ini ada dua jenis, bentuk persegi dan bentuk silider seperi layaknya resistor biasa namun dengan bentuk yang sangat kecil seperti pada gambar berikut:

resistor smd
Bantuk dari Resistor SMD

Jenis-Jenis Resistor tidak tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau biasa disebut dengan variable resistor merupakan jenis resistor yang nilainya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau menggeser tuas yang ada pada resistor variabel tersebut.

Potensiometer

Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar tuas tangkai yang ada di tengah-tengah bulatan potensiometer tersebut. Nilai resistansi pada potensiometer langsung tertera pada badannya berupa kode angka. Potensiometer banyak digunakan pada rangkaian elektronika sebagai pengaturan volume, pengaturan suara tone control, dan pengatur tegangan pada power supply.

Tipe potensiometer terbagi menjadi dua, yaitu potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis. Biasanya untuk menentukan jenis potensiometer apakah linier atau logaritmis ditambahkan kode A untuk linier dan B untuk logaritsmis setelah kode nilai resistansi pada potensiometer tersebut.

potensiometer
Bentuk Potensiometer
potensiometer slider
Bentuk Potensiometer Slider

Trimpot

Trimpot merupakan bentuk lain dari potensiometer. Trimpot kepanjangan dari Trimmer potensiometer, yang mana trimpot mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer dan untuk mengubah-ubah nilai resistansinya dilakukan dengan cara men-trim tuasnya dengan obeng trimmer.

trimpot-trimmer-potensiometer
Bentuk Trimpot

NTC dan PTC

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) termasuk kedalam jenis Thermistor, yang mana suatu resistor yang resistansinya berubah-ubah tergantung suhu dari thermistor tersebut. NTC merupakan resistor yang nilai resistansinya akan naik jika suhu sekelilingnya naik, sedangkan PTC nilai resistansinya akan turun ketika suhu sekelilingnya naik.

resistor-ntc-dan-ptc-thermistor
Bentuk Resistor NTC dan PTC (Thermistor)

LDR

LDR adalah kepanjangan dari Light Dependent Resistor. Resistor LDR nilai resistansinya akan berubah-ubah ketika terjadi perubahan intensitas cahaya yang mengenai resistor LDR tersebut. Semakin tinggi intensitas cahaya yang masuk, maka nilai resistansinya akan semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil intensitas cahaya yang masuk maka nilai resistansinya akan semakin kecil. LDR banyak digunakan pada rangkaian lampu taman otomatis, lampu tidur otomatis, dan lain-lain.

resistor-ldr-light-dependent-resistor
Bentuk Resistor LDR

VDR

resistor-vdr-voltage-dependent-resistor
Bentuk Resistor VDR

Resistor VDR adalah kepanjangan dari Voltage Dependent Resistor. Nilai Resistansi dari resistor VDR akan berubah tergantung dari tegangan yang diterima pada resistor VDR tersebut, yang mana jika tegangan yang masuk pada VDR semakin besar, maka nilai resistansinya akan semakin kecil sehingga arus yang melalui VDR juga akan semakin besar, dan sebaliknya. VDR banyak digunakan pada perangkat elektronika yang membutuhkan kestabilan seperti Televisi, dan lain-lain.

Demikian jenis-jenis resistor yang digunakan pada rangkaian elektronika.

Bagikan artikel ini:
Rida Angga Kusuma

Saya seorang yang menyukai teknologi gadget dan hobi Elektronika.

Komentar ditutup.