Teknik cara mengukur trafo bisa berbeda-beda. Namun pada intinya adalah menguji apakah trafo yang diukur masih dapat digunakan atau tidak. Ada beberapa parameter yang diukur untuk menentukan baik atau tidaknya sebuah trafo, antara lain koneksi hubungan pada kumparan primer dan sekunder, kebocoran antara kumparan dengan inti, dan lain sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa trafo memiliki 3 bagian utama yaitu kumparan primer, kumparan sekunder dan bagian inti. Pada trafo catu daya, kumparan primer dan kumparan sekunder tidak saling terhubung. Akan tetapi ada sebagian jenis trafo yang pada kumparan sekundernya masih menyatu dengan kumparan primer. Trafo jenis ini disebut autotransformator.
Peranan trafo pada rangkaian elektronika sangat penting. Selain sebagai catu daya, trafo juga banyak digunakan sebagai trafo impedansi pada peralatan audio. Contohnya trafo output dan trafo input. Kedua trafo ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo catu daya pada rangkaian elektronika.
Cara mengukur trafo cukup mudah untuk dilakukan. Cara mengukurnya pun ada beberapa metode, diantaranya adalah cara mengukur trafo dengan multimeter, atau dengan menggunakan lampu pijar. Namun cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan multimeter. Berikut adalah cara mengukur trafo.
Baca juga: Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog dan Digital
Cara mengukur trafo catu daya dengan multimeter
Trafo catu daya merupakan trafo yang digunakan sebagai power supply yang outputnya menghasilkan tegangan DC, tentunya setelah mengalami penyearahan terlebih dahulu dengan beberapa komponen rangkaian elektronika. Trafo catu daya memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder. Yang mana kumparan primer menyalurkan medan magnet kepada kumparan sekunder melalui sebuah inti besi lunak. Antara kumparan primer, kumparan sekunder dan inti besi lunak tidak boleh saling terhubung.
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut cara mengukur trafo dengan multimeter:
- Kalibrasi terlebih dahulu multimeter sebelum digunakan. Untuk pengukuran dengan multimeter digital biasanya tidak perlu dikalibrasi lagi.
- Putar selektor multimeter pada skala ohm (Ω) X1 atau X10.
- Hubungkan probe hitam multimeter pada Tap 0 dari kumparan primer trafo. Sedangkan probe merah dihubungkan dengan Tap trafo yang lain, misalnya Tap 110V atau 220V.
- Lihat dan amati display atau jarum multimeter, Antara Tap 0 dan Tap 110V/220V trafo harus menunjukan hambatan tertentu, kurang lebih 100 ohm. Hambatan pada kumparan primer bisa berbeda tergantung dari diameter kawat dari kumparan primer tersebut. Biasanya semakin besar trafo maka hambatan pada kumparan primer akan semakin kecil. Jika jarum multimeter tidak bergerak sama sekali. maka trafo tersebut rusak karena kumparan primernya telah putus., Sebaliknya jarum multimeter bergerak penuh ke kanan, trafo tersebut juga rusak karena mengalami short (hubungan pendek).
- Selanjutnya pindahkan probe hitam multimeter pada Tap 0 trafo pada bagian kumparan sekundernya. Sedangkan probe merah dihubungkan dengan Tap yang lainnya secara berurutan satu-persatu. Misalnya 6V, 9V, 12V dan lain sebagainya.
- Lihat dan amati jarum multimeter. Apabila jarum multimeter menunjukan hambatan nilai hambatan yang rendah antara 5 ohm hingga 20 ohm, Maka trafo tersebut dalam kondisi baik. Namun apabila jarum multimeter menunjukan hambatan yang sangat rendah (mendekati 0 ohm) maka trafo tersebut rusak karena mengalami hubungan pendek. Atau jika jarum multimeter tidak bergerak sama sekali juga menandakan bahwa kumparan trafo sekunder tersebut mengalami putus.
- Setelah pengukuran kumparan primer dan sekunder selesai. selanjutnya adalah menguji kebocoran pada inti trafo. hubungkan salah satu probe multimeter pada bagian kumparan primer atau sekunder trafo, dan probe yang satunya lagi ke badan trafo atau bagian inti besi trafo. Jika trafo dalam kondisi baik, seharusnya jarum multimeter tidak akan bergerak sama sekali. Sebaliknya jika jarum multimeter menunjukan hambatan tertentu atau malah menunjukan nilai hambatan yang rendah. Sudah pasti trafo tersebut rusak karena bocor. Hal ini sangat berbahaya jika digunakan karena selain akan merusak rangkaian elektronika, juga berbahaya ketika tersentuh karena akan mengalami kejutan listrik yang hebat.
Pada intinya, pada trafo catu daya ini, antara kumparan primer, kumparan sekunder dan inti trafo tidak boleh saling terhubung. Sedangkan Tap antara kumparan sekunder atau Tap kumparan primter terhubung satu sama lain.
Cara mengukur trafo catu daya dengan menggunakan lampu
Selain menggunakan multimeter, cara mengukur trafo juga dapat menggunakan sebuah lampu pijar. Pengukuran trafo dengan menggunakan lampu banyak dilakukan oleh teknisi-teknisi terutama ketika mengalami keraguan ketika mengalami keraguan setelah mengukur trafo dengan menggunakan multimeter.
Berikut cara mengukur trafo dengan menggunakan lampu pijar:
- Sediakan sebuah lampu pijar dengan daya antara 10 Watt hingga 25 Watt.
- Pasang lampu pijar yang diseri dengan kumparan primer trafo terhadap listrik jala-jala 220V.
- Pada trafo yang masih berkondisi baik, biasanya ketika sekunder trafo belum terhubung ke beban, maka lampu pijar akan padam atau nyala redup. Jika trafo rusak maka lampu pijar akan menyala terang seperti tanpa di seri dengan trafo.
Pengujian trafo dengan lampu juga dapat menunjukan seberapa besar efisiensi dari trafo tersebut. Ketika lampu pijar di seri dengan trafo tanpa terhubung ke beban, pada trafo yang memiliki efisiensi tinggi lampu pijar akan padam. Sebaliknya pada trafo yang berefisiensi rendah biasanya lampu pijar akan menyala redup. Semakin tinggi efisiensi dari trafo maka semakin baik juga kualitasnya.
Cara mengukur trafo jenis autotransformator
Berbeda dengan trafo catu daya, trafo jenis autotransformator memiliki kumparan sekunder yang masih terhubung dengan kumparan primer. Sehingga pengujian pada autotransformator lebih mudah. Cukup menghubungkan probe multimeter pada salah satu Tap trafo, dan probe multimeter satu lagi dihubungkan dengan Tap trafo yang lainnya. Ketika diukur, jarum multimeter harus menunjukan nilai hambatan tertentu. Jika hambatan sangat rendah hampir mendekati nol, atau jarum multimeter tidak bergerak sama sekali, maka trafo tersebut rusak.
Setelah mengukuran hambatan pada kumparan dilakukan, hubungkan salah satu probe multimeter pada inti besi trafo autotransformator, dan probe satunya lagi dihubungkan ke semua Tap trafo satu persatu. Seharusnya jarum multimeter tidak bergerak sama sekali. Jika jarum multimeter menunjukan hambatan tertentu, maka bisa dipastikan trafo tersebut rusak. Demikian penjelasan dari cara mengukur trafo yang benar.
bro rida, thanks
Thanks ilmunya
Terima kasih mas… ????
om, sy punya masalah amply saya beberapa menit setelah dinyalakan muncul suara sepeti petasan. padahal pertama dihidupkan ngga ada. kia2 apa penyebab dan kerusakannya yah? mohon bantuan. terimakasih